Dasar Keberadaan Telemedicine Menurut WHO

24 Jul · 5 min read
Dasar Keberadaan Telemedicine Menurut WHO

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telemedicine atau telehealth memiliki pengertian yaitu pengiriman layanan perawatan kesehatan dengan mempertimbangkan jarak dan menggunakan teknologi informasi serta komunikasi, meliputi pertukaran informasi diagnosis yang valid, pengobatan atau pencegahan penyakit dan cedera, penelitian dan evaluasi, dan untuk pendidikan berkelanjutan berkala penyedia layanan kesehatan, semua demi memajukan kesehatan individu dan komunitas masyarakat.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa telemedicine  merupakan penggunaan teknologi informasi elektronik untuk membantu mengkomunikasikan dan mendukung perawatan kesehatan ketika jarak menjadi sebuah hambatan.

Saat ini di seluruh dunia, masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dan terpencil tengah berjuang untuk mengakses perawatan medis khusus yang tepat dan berkualitas. Penduduk di daerah ini sering kali kesulitan untuk menjangkau pelayanan kesehatan khusus, terutama karena dokter spesialis hanya terdapat di daerah dengan populasi perkotaan yang terkonsentrasi.

Dilihat dari kondisi geografis Indonesia, persebaran fasilitas pelayanan kesehatan masih belum merata dan sangat terhambat. Masih banyak masyarakat yang bermukim di daerah terpencil dan luar pulau yang kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan disebabkan oleh faktor aksesibilitas, konektivitas, jarak, serta waktu. Oleh sebab itu, telemedicine memiliki potensi untuk meredakan segala permasalahan tersebut, menjembatani jarak ini dan memfasilitasi perawatan kesehatan di daerah terpencil.

Telemedicine memiliki sistem antarmuka yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan saluran komunikasi  yang menjadi penghubung bagi dua lokasi untuk memungkinkan terjadinya konsultasi jarak jauh.

Menurut standar dari WHO, telemedicine memiliki perangkat keras berupa komputer, printer, pemindai, peralatan konferensi video seperti kamera penghubung, dan sebagainya. Sedangkan perangkat lunak berfungsi sebagai media untuk memperoleh berbagai jenis informasi pasien seperti rekam medis, laporan, gambar, video, audio, serta dokumen elektronik lainnya.

Pada umumnya, terdapat dua jenis teknologi berbeda yang membentuk aplikasi telemedicine saat ini. Yang pertama, disebut sebagai store and forward yang digunakan untuk mentransfer gambar digital dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Dalam hal ini, sebuah gambar diambil menggunakan kamera digital, disimpan, dan kemudian dikirim atau diteruskan oleh suatu perangkat ke lokasi lain. Teknologi ini biasanya digunakan untuk situasi yang tidak darurat, misalnya seperti diagnosis atau konsultasi yang dapat rentan waktu proses serta pengirimannya 24-48 jam. Contohnya adalah teleradiologi, telepatologi, dan teledermatologi.

Yang kedua, yaitu televisi interaktif dua arah atau biasa disebut dengan IATV. Teknologi ini digunakan untuk melakukan konsultasi tatap muka jarak jauh, misalnya seorang pasien yang berada di tempat asal dan seorang tenaga medis berada di tempat rujukan atau rumah sakit. Konsultasi jarak jauh dapat pula dilakukan dengan cara berkirim pesan elektronik melalui perangkat satu ke perangkat lainnya.

Meskipun terdengar sangat canggih, namun masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengaplikasikan telemedicine ke masyarakat di suatu negara. Berikut tantangan-tantangan apa saja menurut WHO yang harus diperhatikan:

- Perspektif dari praktisi medis, para dokter belum terlalu paham dan familiar dengan teknologi telemedicine.

- Ketakutan pasien, pasien belum sepenuhnya percaya dengan hasil diagnosa yang dikeluarkan oleh telemedicine dibandingkan dengan pelayanan kesehatan konvensional.

- Dukungan dari pemerintah, pemerintah memiliki keterbatasan begitu juga dengan perusahaan pengembang teknologi. Pada tahap awal, teknologi apa pun selalu membutuhkan perawatan dan dukungan. Hanya pemerintah lah yang memiliki sumber daya dan kekuatan untuk membantunya bertahan dan bertumbuh.  Maka dari itu dukungan penuh dari pemerintah juga sangat dibutuhkan.

Untuk menjawab semua tantangan tersebut, kini Pracpital hadir sebagai aplikasi layanan fasilitas kesehatan digital. Meskipun memiliki teknologi yang canggih, namun penggunaannya sangat mudah dapat digunakan oleh pasien dan dokter, baik yang sudah familiar dengan teknologi maupun yang belum. Tak hanya mudah, kualitas dari platform ini juga sangat mumpuni sehingga diminati oleh banyak fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Webi dari Pracpital

Ada yang bisa saya bantu?

  
Chat dengan agen Webi akan diteruskan ke platform Whatsapp